Kemenperin Mendorong Ekosistem Industri Game Lokal Agar Lebih Maju
Kemenperin Mendorong Ekosistem Industri Game Lokal Agar Lebih Maju

Kemenperin Mendorong Ekosistem Industri Game Lokal Agar Lebih Maju

Kemenperin mendorong ekosistem industri game-  lokal agar lebih berdaya saing di kancah persaingan global.

Kemenperin mendorong ekosistem industri game untuk bersaing secara global, langkah strategis ini perlu membangun ekosistem industri yang baik dengan memperkuat rantai nilai dan meningkatkan kapabilitas yang ada di dalam negeri.

“Dengan memperhatikan rantai nilai industri, Anda akan menghasilkan ekosistem yang terintegrasi dan holistik,” kata General Manager Metal, Machinery, Transport Equipment and Electronics (ILMATE) Tovic Bawazir di webinar Proud Game Made in Indonesia. Selasa (3/8).

General manager ILMATE menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya penguatan rantai nilai di industri konten yang mencakup banyak sektor pendukung, antara lain animasi, animasi, film, game, musik dan game. Kemenperin juga selalu berkoordinasi dengan kementerian terkait, BUMN, dan swasta.

“Dalam mendorong ekosistem industri game yang berkualitas, diperlukan kerjasama dan interaksi antar sektor. Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Humas Kementerian Perindustrian di Jakarta, industri berbasis kekayaan intelektual dapat saling bekerja sama dalam pengembangan produk dan kekayaan intelektual dengan dukungan investasi dari masing-masing dari pemerintah dan swasta.” Rabu (4/8).

Tawfik optimis, dengan terbentuknya ekosistem yang baik bagi industri konten, industri game sebagai salah satu komponen pendukungnya akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi Indonesia memiliki banyak potensi, katanya.

Dengan data yang dihimpun Newzoo, pendapatan industri game di Indonesia terus tumbuh signifikan. Pada tahun 2019, Indonesia menghasilkan pendapatan sebesar $1,084 miliar dari industri game dan esports.

BACA JUGA :   Industri Pengolahan Kayu Dan Mebel Tetap Bagus Selama Periode PPKM

Dengan pencapaian tersebut, Indonesia sekarang ini menjadi pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menempati peringkat 17 dunia. Ada juga 52 juta orang Indonesia yang bermain video game.”

Dengan potensi pasar yang begitu besar di Indonesia, kemenperin mendorong ekosistem industri game lokal untuk meningkatkan peluang yang ada saat ini. “ pasar game saat ini hanya dikuasai oleh industri lokal dengan nilai 0,4%. Artinya masih ada peluang besar untuk berbisnis bagi developer game lokal.”

Tovik menambahkan, pada tahun 2016, perangkat untuk bermain game paling populer masih didominasi oleh PC (baik desktop maupun laptop), namun tren tersebut berubah saat ini.

“Tren gamer di Indonesia yang menggunakan komputer sebagai perangkat gamenya menurun dari 39,2% pada 2017 menjadi 35,4% pada 2018. Sedangkan,para gamer yang menggunakan smartphone sebagai perangkatnya terus meningkat, dari 29,9% pada 2017 menjadi 33,5% pada 2018, katanya.

Menurutnya, tren jumlah penggunaan smartphone diperkirakan akan terus meningkat. Berdasarkan keterangan yang dilakukan oleh Hootsuite (We Are Social) pada tahun 2019, hingga 85% pengguna smartphone bermain game di perangkat mereka.

“Sekarang Indonesia sendiri, pasar smartphone Android masih dominan jika dibandingkan dengan smartphone iOS. Merek produk smartphone yang mendominasi pasar Indonesia selama tiga tahun terakhir adalah Oppo, Vivo, Samsung dan Xiaomi.”

BACA JUGA :   Tujuan Pemasaran Online Dalam Sebuah Bisnis

ekonomi digital

Sementara itu, general manager ILMATE mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk membangun ekonomi digital. Hal ini terlihat dari pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi yang mampu bangkit di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Berdasarkan data BPS, laju pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi sepanjang tahun 2020 sebesar 10,58%. “Mengingat hal ini, tepat jika dikatakan tahun 2020 adalah tahun reformasi digital,” kata Tawfik.

Selain itu, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 tumbuh sebesar 11% dibandingkan tahun lalu (year on year). “Pada tahun mendatang, nilai ekonomi digital di kawasan ini diharapkan tumbuh sebesar 24 persen. Sementara di Indonesia diperkirakan tumbuh 23 persen.”

Menurut Tovik, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama ekonomi digital di kawasan. “Di banyak negara negara lain, penggunaan Internet di setiap negara terus berkembang.

Pada tahun 2020 saja, jumlah pengguna online baru telah meningkat menjadi 40 juta orang. Sedangkan dalam lima tahun terakhir, total pengguna baru mencapai 100 juta orang,” kata Tawfik.

Selanjutnya, nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara akan terus tumbuh. Angkanya diperkirakan mencapai 105 miliar dolar AS atau 1.481 triliun rupee.

Dalam keterangannya e-Conomy SEA 2020 yang dirilis oleh Google, Temasek dan Bain, disebutkan bahwa Indonesia mampu menyumbang US$44 miliar atau sekitar R$621,15 triliun.

BACA JUGA :   Perbedaan Sebuah Investasi Langsung Dan Tidak Langsung

Tovik menambahkan, perkembangan jaringan seluler 5G diyakini akan berdampak signifikan terhadap industri berbasis teknologi, di antaranya: unya adalah industri game.

“Teknologi jaringan 5G, yang menampilkan sebuah kombinasi berkecepatan tinggi, latensi rendah, dan cakupan luas, akan memicu banyak perubahan dalam tren industri game,” katanya.

Jaringan 5G dengan kecepatan unduh 10Gbps dan kecepatan unggah 20Mbps memudahkan pengguna untuk melakukan streaming game melalui layanan cloud gaming.

Selain itu, format video game berbasis virtual reality akan menjamur. “ekosistem game lokal harus segera melihat ini sebagai peluang untuk mengembangkan industri game lokal,” katanya.

Sebagai langkah membangun ekosistem industri mekanik Di dalam negeri, Kementerian Perindustrian mulai membangun Bali Creative Industry Center (BCIC) sebagai hub untuk mempromosikan, menginkubasi, dan melatih sumber daya manusia industri animasi dan game.

“BCIC yang dibangun sejak 2014 ini diharapkan dapat mendorong ekosistem industri game lokal sehingga dapat dihasilkan ide-ide inovatif, inovator baru dan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing dengan produk global,” ujar Tawfik. .

Dukungan lain dari Kementerian Perindustrian adalah terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pembukuan TKDN HKT (Ponsel, Laptop, dan Tablet) yang mencakup aplikasi, termasuk game.