Saham Bukalapak Mentok ARA Tapi Di Obral Asing
Saham Bukalapak Mentok ARA Tapi Di Obral Asing

Saham Bukalapak Mentok ARA Tapi Di Obral Asing

Saham emiten e-commerce start-up PT Bukalapak.com Tbk (BUKALAPAK) langsung melonjak ke batas atas Automotive Rejection (ARA) pada bel pembukaan pasar, seiring BUKA resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. dewan pengembangan Jumat pagi (6/06). 8/2021
Menurut data BEI, harga saham BUKALAPAK melonjak 24,71% menjadi Rs 1.060/saham dengan nilai transaksi Rs 344,81 crore, menjadikan saham tersebut sebagai saham yang diperdagangkan tertinggi pagi ini. Volume perdagangan mencapai 326,16 juta saham, yang juga terbesar di bursa.

Meskipun booming, investor asing membukukan penjualan bersih Rs.132,96 crore di pasar reguler pagi ini. Sejauh ini, pada pukul 09.10 WIB, antrian pembelian saham BUKALAPAK dengan harga Rs 1060/saham berjumlah 13.587.174 lot.

Asal tahu saja, melalui pemberitaan di bursa, BUKA telah menghimpun dana penawaran umum perdana (IPO) hingga Rp 22 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.

Berdasarkan data resmi BEI, jumlah saham BUKA yang tercatat sebanyak 103.062.019.354 saham, terdiri dari 77.296.514.554 saham dan penawaran umum sebanyak 25.765.504.800 saham.

BACA JUGA :   Turki Berencana Adopsi Koin Shiba Sebagai Alat Pembayaran Alternatif

Jumlah saham dalam penawaran umum tersebut setara dengan 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah berlangganan dengan harga awal Rs 850/saham.

Harga penawaran ditetapkan pada angka penawaran tertinggi Rp850/unit, sehingga total dana yang terkumpul menjadi Rp21,9 triliun.

Saat ini kapitalisasi pasar (market capitalization) Boca telah mencapai Rp 109,25 triliun.

Dengan kapitalisasi pasar ini, perusahaan yang didirikan Ahmed Zaki itu akan menjadi perusahaan ke-16 di BEI, di bawah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Plat Merah dengan kapitalisasi pasar Rs 95,11 triliun dan di atas PT Bank Permata. Tbk (BNLI) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp 73 triliun. Kapitalisasi pasar IHSG saat ini sebesar Rp 7.424 triliun akan naik menjadi Rp 7.511 triliun setelah IPO Bukalapak.

BACA JUGA :   Jenis Usaha Modal Kecil Bisa Jadi Tambahan Penghasilan saat Pandemi

Berdasarkan prospektus, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi semua biaya emisi saham akan dialokasikan hingga 66% dari modal kerja perusahaan, sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja anak perusahaan.

Sekitar 15% dialokasikan untuk anak perusahaan terkait PT Buka Mitra Indonesia (BMI), 15% dialokasikan untuk PT Buka Usaha Indonesia (BUI), sekitar 1% dialokasikan untuk PT Buka Investasi Bersama (BIB), dan sekitar 1% dialokasikan untuk dialokasikan ke PT Buka Procurement Indonesia (BPI), sekitar 1% untuk Bukalapak Pte. Ltd. (BLSG) dan sekitar 1% untuk PT Five Jack (Five Jack Indonesia).

Dalam IPO ini, penjamin pelaksana emisi efek BUKA adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Sementara itu, ada 19 perusahaan penjamin emisi yang terdiri dari PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Investindo Nusantara Sekuritas.

BACA JUGA :   Tips Sukses Bangun Bisnis dari Nol untuk Kaum Milenial

Kemudian ada PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Philip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas. Lainnya antara lain PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

Selain itu, Perseroan akan mengalokasikan 0,05% saham yang ditawarkan pada saat IPO kepada Employee Stock Allocation Program (ESA) atau 14.027.500, dengan harga pelaksanaan ESA sama dengan harga IPO.

Perseroan akan menerbitkan opsi saham kepada MESOP (Management Personnel Stock Options Program) sebanyak-banyaknya 4,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah pelaksanaan pemesanan tersebut atau sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 lembar saham.