Reparasi Sepeda Motor- Bukan hanya manusia saja yang perlu menjaga diri, sepeda motor juga. Perawatan ini dimulai dari perawatan mesin, oli, rem, dll. Tujuannya tentu agar kendaraan roda dua tetap siap saat digunakan.
Nah, jika perawatan manusia bisa dilakukan di salon kecantikan, untuk sepeda motor, maka Anda bisa membawanya ke bengkel sepeda motor pribadi.
Namun karena banyaknya bengkel reparasi sepeda motor, Anda bisa jadi bingung untuk membawa kuda besi ini ke bengkel resmi atau swasta terdekat.
Sebagai informasi saja, bengkel resmi dan swasta mampu merawat dan reparasi sepeda motor. Inilah sebabnya, jika kita perhatikan, bengkel pribadi cenderung lebih ramai daripada bengkel resmi.
Hal ini juga dipandang sebagai peluang yang menjanjikan bagi Ifan Hendra Adinata selaku pemilik Mahendra Motorsport Center untuk membuka bengkel. Dalam sebulan, ia bisa menservis 100 sepeda motor untuk diperbaiki di bengkelnya.
“Pasar bengkel masih sangat besar,” kata Hendra. “Karena sepeda motor masih menjadi media untuk aktivitas sehari-hari.”
Selama ini, ia tak memungkiri mendapat peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun akibat peningkatan produksi sepeda motor. Tak heran, Hendra menghasilkan penjualan dari Rp 100 juta hingga Rp 125 juta per bulan. Namun, Hendra tidak mengatakan secara pasti laba bersih yang diperoleh.
“Yang jelas biaya bulanan bengkel sudah cukup,” ujarnya.
Senada dengan itu, Eko Sudarsono, pemilik usaha reparasi sepeda motor biasa di Sinkareng, Jakarta Barat, mengatakan prospek bengkel sepeda motor sangat menjanjikan.
Meski awalnya Eko hanya mengarahkan hobinya mengutak-atik sepeda motor, pelanggan tak henti-hentinya berdatangan.
Setiap bulannya, Eko dapat melayani 15 pelanggan yang ingin diservis dan 5 sepeda motor yang ingin dimodifikasi. Eco mengatakan meski secara pasti tidak menyebutkan berapa penjualan yang didapatnya, bisnisnya sangat menguntungkan. Ya, meski kata Eco, modal yang dikeluarkan cukup besar.
Dikatakannya, sejak bengkel dibuka empat tahun lalu, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai ratusan juta.
“Modalnya adalah menyewa tempat, kemudian membeli peralatan dan perlengkapan di bengkel dan memperbaiki bengkel,” jelas Ekko.
Berbeda dengan Hendra yang telah membuka bengkel sejak September 2017 lalu. Saat itu, ia hanya mengeluarkan dana ratusan ribu rupiah untuk membeli peralatan usaha reparasi sepeda motor, dan hanya menggunakan bilik rumahnya sebagai tempat kerja.
Hendra menjelaskan, untuk membuka bengkel yang cocok dibutuhkan modal yang sangat besar. Namun, jika Anda hanya memiliki modal terbatas, tidak ada salahnya memulai dengan modal kecil.
Dan beliau mencontohkan kepemimpinannya sebuah bengkel yang diawali dengan pemasangan suku cadang dan penyewaan tempat dengan modal yang minim.
“Dari awal modalnya hanya kecil. Mereka tetap membeli peralatan secara mencicil dari keuntungan pelanggan yang datang setiap hari,” jelasnya.
Oh ya, sekedar informasi, kata Hendra, lokasi kerja harus di pinggir jalan yang ramai. Yang paling penting adalah lokasi usaha reparasi sepeda motor Anda tidak mengganggu penduduk setempat.
Soalnya, bengkel identik dengan deru mesinnya. Sementara itu, Eko menyarankan untuk memilih lokasi usaha pinggir jalan. Baginya, pelanggan akan lebih memperhatikan layanan yang diberikan, dan terjangkau untuk semua orang. Selain modal, apa lagi yang perlu diperhatikan saat membuka bengkel pribadi?
. mekanik handal
Benar, modal besar belum tentu mampu mengembangkan usaha bengkel. Pasalnya, hal terpenting dalam memulai usaha reparasi sepeda motor pribadi adalah keterampilan mekaniknya. Hendra mengatakan, mencari mekanik handal tidak mudah.
“Apalagi jika terus menerus dalam waktu lama menjadi kendala,” ujarnya.
Selama ini dia hanya dibantu oleh empat mekanik, satu teller dan satu admin media sosial. Berbicara tentang mekanik yang bekerja di bengkel, kata Hendra, setidaknya dia memiliki pemahaman tentang mesin dan teknologi mesin.
Dengan pemahaman tersebut, kata Hendra, mekanik bisa memberikan service service, mulai dari tuning, cek filter oli, cek karburator, cek aki, dyno test, remapping ECU standar, dan lainnya.
Hendra menjelaskan, “Biaya gaji mekanik juga tidak murah. Untuk mekanik berpengalaman dengan segudang pengalaman, kami harus merogoh kocek sekitar Rp 6 juta sebulan.”
Hal senada juga diungkapkan Echo. Dengan pengalaman mekanik, pelanggan kembali ke bengkel. Selain mengundang kerabat yang bisa menjadi klien baru di bengkel.
Apalagi jika mekanik bisa menerapkan metode baru. Disebutkannya, selain perawatan dan perbaikan, mekanik bisa memodifikasi mesin.
“Selain perawatan, pelanggan biasanya meminta modifikasi mesin,” kata Ecko lagi. “Ada modifikasi setang, bodi, atau dirombak total.”
Mahir dalam memahami mesin sudah menjadi modal terpenting dalam bisnis ini. Karena, Ecko mengatakan, selain mekanik memahami pelayanan kepada pelanggan, mekanik juga harus mengetahui kondisi mesin dan tipe pelanggan.
“Misalnya mekanik paham bedanya reparasi sepeda motor mobile, lalu motor skutik, motor sport, dan sejenisnya,” ujarnya.
Harganya juga berbeda untuk jenis mesin dan perbaikannya. Echo mengatakan, untuk layanan perbaikan mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 25 juta untuk penyesuaian. Sementara itu, Hendra mematok harga perbaikan mulai Rp 100.000 hingga Rp 400.000.
“Tergantung kerusakan dan jenis mesinnya.”
Selain harga yang terjangkau, jelas Hendra juga memberikan diskon. Promosi ini telah dilaksanakan beberapa kali untuk menarik pelanggan yang datang. Dari sana, kliennya juga beragam, mereka berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
“Salah satu YouTuber di sini, namanya Dekan Dimas, mengikuti Hendra.
Meski memiliki banyak pengunjung, Hendra mengaku tidak akan pernah berhenti mengembangkan usahanya. Selain aktif melakukan pemasaran melalui Instagram dan Facebook, ia juga memiliki Surat Izin Usaha Kecil (SIUP).
Hendra juga memiliki anak perusahaan lain untuk menjangkau pelanggan sebanyak mungkin. Saat ini telah membuka dua cabang bengkel di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.