Nour Akmal, angkat besi +87kg di Olimpiade Tokyo 2020, berharap untuk segera mengakhiri dugaan pencemaran nama baik atau kasus penganiayaan fisik.
Dari awal, dia santai tentang peristiwa yang terjadi setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, dan sekarang Noor Al Akmal merasa tertekan. Pembicaraan tentang masalah ini semakin ramai di media sosial dan menjadi perbincangan hangat bagi sejumlah orang.
Rafe kelahiran Aceh 12 Februari 1993 ini merasa resah. Suasana hatinya selama masa karantina setelah kembali dari Jepang menjadi tidak menyenangkan. Nour Akmal berharap penonton bisa mengakhiri kontroversi kekerasan fisik.
“Terus terang kalau terus dibicarakan seperti sekarang, Amal (panggilan Nur Akmal) jadi risih dan resah karena heboh,” kata Nur Akmal dalam keterangan yang diterima Komite Olimpiade Indonesia, diterima CNNIndonesia.com, Sabtu. (7). / 8).
“Amal ingin menjalani karantina dengan tenang dan ingin fokus mempersiapkan diri untuk latihan lebih serius, mengingat akan banyak turnamen internasional dan beberapa event yang juga akan diikuti Amal,” ujarnya.
Ketua KOI Raja Sapta Oktohari juga angkat bicara. Raja meminta semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan positif bagi para atlet, termasuk Noor Al Akmal. King khawatir ini akan menjadi energi negatif bagi atlet dan masyarakat.
“Saya telah menghubungi Amal [Jumat, 6/8],dan dia baik-baik saja. Namun, dia mengaku cukup kesal dengan kabar terakhir,” kata pria yang akrab disapa Okto yang saat ini masih berada di Tokyo.
Diketahui, Noor Akmal menjadi perbincangan hangat di media sosial karena ada yang menyebut dirinya ‘lebih kurus’ saat menyambut kontingen Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/8) lalu. Tak disangka, hal ini memicu kecaman publik meski pelaku penyerangan fisik tersebut belum diketahui.
Melanjutkan harapan Nour Akmal, Partai Kongres Kuwait berharap publik akan mengakhiri gejolak ini.
“Amal memiliki jiwa yang sangat terbuka,” kata raja. “Dia telah menganggapnya kata-kata tersebut adalah sebagai lelucon dan memaafkan kata-kata orang itu. Mintalah untuk tidak melebih-lebihkan, mari kita hentikan semuanya.”
Pria yang juga berprofesi sebagai promotor tinju ini mengatakan, “Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak meremehkan orang lain dengan cara apa pun. Apalagi jika orang tersebut tidak tahu dan tidak tahu cara melawan Amal.”
Saat tampil sebagai petinju kelas berat di Olimpiade Tokyo 2020, Nour Al Akmal menduduki peringkat kelima. Dia telah melakukan total 256kg, terdiri dari snack 115kg dan sentakan 141kg.