Produk Investasi Jangka Panjang yang Harus Diketahui
Produk Investasi Jangka Panjang yang Harus Diketahui

Produk Investasi Jangka Panjang yang Harus Diketahui

Produk Investasi Jangka Panjang yang Harus Diketahui – Ternyata, masih banyak orang yang percaya bahwa investasi hanya untuk orang kaya. Mentalitas inilah yang membuat minat berinvestasi di Indonesia relatif rendah. Padahal, di era digital seperti sekarang ini, investasi semakin mudah diakses.

Terhadap pertumbuhan investasi di Indonesia sebagai negara berkembang, hal ini tentunya berdampak besar.

Dilihat dari jangka waktunya, investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.

Membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mulai menghasilkan keuntungan setiap alat investasi yang termasuk dalam kategori ini. Selain itu, risiko yang Anda bawa juga umumnya lebih tinggi.

Oleh karena itu, diperlukan analisis yang cukup mendalam sebelum memutuskan untuk mengambil investasi ini untuk jangka panjang.

Ada banyak alat investasi yang masuk dalam kategori investasi jangka panjang. Apa saja investasi yang tersedia dan menguntungkan?

BACA JUGA :   Jepang Desak Perusahaan Kripto Turut Berikan Sanksi Terhadap Rusia

Berikut daftar investasi jangka panjang yang sangat populer di Indonesia.

Emas

Bagi yang lebih tertarik pada jenis investasi fisik dengan nilai intrinsik yang jelas, emas bisa menjadi pilihan. Seperti halnya deposito, risiko berinvestasi emas juga rendah.

Nilainya cenderung stabil dan terus meningkat setiap tahunnya. Jika Anda ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Tidak seperti perhiasan emas, nilai emas batangan murni dinilai dari beratnya.

Properti

Lalu ada investasi properti. Investasi properti memiliki banyak kesamaan dengan investasi emas. Ada item fisik, dan nilainya dijamin akan terus meningkat tanpa banyak fluktuasi. Selain itu, risikonya juga relatif rendah.

Cara paling sederhana adalah dengan membeli tanah, membangun properti di atasnya, dan menjualnya saat harganya cukup tinggi. Untuk metode kedua, Anda dapat menyewakan properti untuk mendapatkan penghasilan.

Meskipun risiko investasi ini relatif rendah, properti adalah aset yang dapat memburuk seiring waktu.

BACA JUGA :   Perpres Kementerian Investasi (BKPM), Atur Posisi Wamen

Deposito

Deposito ini mirip dengan tabungan biasa. Namun, ada dua hal yang membedakannya, yaitu tingkat bunga dan waktu jatuh tempo. Dari suku bunga tabungan biasa suku bunga deposito lebih tinggi.

Karena ada tingkat bunga yang lebih tinggi, uang yang Anda investasikan dalam deposito tidak dapat ditarik kapan saja.

Ada syarat yang mengikat, jadi sebelum deposit jatuh tempo, Anda tidak bisa menyentuhnya sama sekali.

Jangka waktu simpanan sendiri cukup beragam, pada umumnya rata-rata bank memberikan maksimal 12 bulan.

Saham

Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan. Ketika Anda membeli saham, pada dasarnya Anda membeli sebagian kepemilikan di perusahaan yang menerbitkannya.

Semakin banyak saham yang Anda beli, kepemilikan perusahaan yang Anda dapatkan semakin banyak persentase.

Pengembalian investasi saham biasanya berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri. Dividen itu sendiri diambil dari pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya. Beberapa perusahaan benar-benar memilih untuk menggunakan pengembalian yang mereka dapatkan untuk mengembangkan bisnis mereka.

BACA JUGA :   Aplikasi Trading Forex Terbaik Untuk Pemula

Dibandingkan dengan tiga jenis investasi sebelumnya, risiko berinvestasi di saham adalah yang paling tinggi. Sebelum Anda mulai berinvestasi di saham, Anda harus mempelajari istilah keuangan.

Anda bisa memperkaya pengetahuan Anda tentang istilah-istilah investasi jangka panjang di Kamus Keuangan Tokopedia.

Di sini Anda dapat menemukan istilah seperti analisis fundamental, analisis teknis, dan dividen untuk saham perusahaan.

Reksadana

Di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan bersama dan kemudian diinvestasikan dalam sarana investasi pasar modal adalah sarana investasi reksadana.

Reksadana terbagi menjadi 5 jenis. Kelima jenis reksadana tersebut antara lain reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana.

Memiliki potensi dan risiko yang berbeda-beda di setiap jenis reksadana . Ada reksadana pasar uang Untuk risiko terendah.

Namun jika Anda ingin membeli reksa dana, pastikan Anda memahami profil risiko Anda terlebih dahulu.