Cara Investasi Saham Yang Benar Bagi Pemula
Cara Investasi Saham Yang Benar Bagi Pemula

Cara Investasi Saham Yang Benar Bagi Pemula

Saham dapat diinvestasikan kapan saja dan di mana saja. Berikut cara investasi saham yang benar bagi pemula secara online, offline, serta beberapa tips memilih saham.

Di masa pandemi Corona saat ini, saham menjadi salah satu alat investasi yang sangat menarik bagi masyarakat. Ternyata, per 12 Juli 2021, jumlah saham yang diperdagangkan adalah 1,2 juta dengan nilai transaksi saham Rp 12,2 triliun. Munculnya platform online yang memudahkan transaksi juga menjadi alasan mengapa orang mulai berinvestasi saham. Beberapa pemula tidak segan-segan mencoba peruntungan di pasar modal. Namun, meski bisa menghasilkan keuntungan yang besar, saham juga memiliki risiko kerugian yang tinggi.

Tidak sedikit pemula yang pernah mengalami loss atau kehilangan modal di awal investasinya. Hal ini dapat terjadi karena investor tidak dibekali dengan pengetahuan yang baik tentang saham. Untuk itu, penting bagi para pemula untuk memahami seluk-beluk dunia pasar modal sebelum mulai bertransaksi.

Bagaimana cara investasi saham

Saham dapat diinvestasikan kapan saja dan di mana saja. Bisa juga dengan modal kecil. Begini caranya.

Pembukaan rekening di perusahaan sekuritas

Selain mengunjungi perusahaan saham, beberapa perusahaan tersebut sudah mulai merambah dunia digital dan menyediakan platform untuk pembukaan rekening investasi secara online.

Sebelum mendaftar siapkan dokumen seperti KTP, NPWP dan buku tabungan. Jangan khawatir, saat ini sudah banyak pialang saham atau perusahaan sekuritas yang memiliki izin komersial dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi pialang saham B2B.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), 108 perusahaan efek telah memperoleh izin OJK untuk beroperasi. Mereka termasuk Indo Premier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Danareksa Indonesia, Mandiri Sekuritas, dan BCA Sekuritas.

Lengkapi formulir pendaftaran

Formulir pendaftaran untuk setiap perusahaan efek berbeda-beda. Pada umumnya calon investor diwajibkan untuk mengisi beberapa pertanyaan mengenai data pribadinya, seperti nama, alamat, tempat lahir dan alamat email.

BACA JUGA :   5 Ide Bisnis Di Bulan Puasa yang Tidak Perlu Modal Besar

Lakukan setoran awal RDI

Setelah calon investor terdaftar dan memiliki rekening di perusahaan efek, mereka akan diminta untuk menyetorkan sejumlah uang awal ke nomor rekening dana investor, atau RDI. Besarnya dana awal ini berbeda-beda di setiap perusahaan efek.

Mengakses dashbord

Setelah dana awal disetorkan ke perusahaan saham, calon investor akan diberikan akses ke akun dashboard untuk melakukan transaksi perdagangan saham.

Untuk berinvestasi, investor harus menyediakan dana sesuai dengan harga saham yang diminati dan membayar biaya transaksi kepada perusahaan efek. Jumlah uang yang diperoleh investor adalah nilai menurut harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan pajak penghasilan.

Cara investasi saham secara online

Cara investasi saham online dengan terlebih dahulu membuka rekening saham online. Siapkan sejumlah dokumen, seperti KTP, NPWP dan rekening tabungan.

Selanjutnya, pilih perusahaan saham yang ingin Anda jadikan perantara dalam transaksi saham.

Saat memilih perusahaan saham online, perhatikan apakah perusahaan tersebut disahkan dan diawasi oleh OJK, menelusuri sejarahnya, dan berapa biaya transaksi yang dibebankan kepada investor. Setelah itu, Anda dapat membuka rekening di perusahaan sekuritas.

Berikut cara membuka rekening di perusahaan saham secara online:

1. Saham IndoPremier

IndoPremier Securities Company menawarkan transaksi saham secara online melalui aplikasi IPOTGO. Untuk membuka rekening saham secara online, download terlebih dahulu aplikasi IPOTGO.

– Buka aplikasi dan klik Daftar.

– Masukkan email dan nomor ponsel Anda.

– Masukkan kode OTP yang Anda terima melalui SMS.

– Masukkan NIK Anda.

– Lengkapi informasi terkait identitas Anda.

– Ambil selfie sambil memegang ID Anda.

– Buat nama pengguna dan kata sandi.

– Buat PIN

– Periksa kembali data yang telah Anda isi, Setelah itu baca perjanjian pembukaan rekening.

– Kemudian klik OK atau Ya. Pendaftaran selesai, Anda akan diminta untuk menunggu pesan verifikasi.

– Jika Anda menerima email, klik tautan yang dikirim dalam email dan masuk untuk mengonfirmasi pembukaan akun. Setelah itu, Anda akan menerima email konfirmasi bahwa pembukaan akun IPOTGO Anda sedang berlangsung.

BACA JUGA :   Cara Budidaya Ikan Untuk Kemajuan Ekonomi

Setelah menerima SID (Single Investor Identification) dan RDN Stock Account (Rekening Dana Nasabah), Anda dapat login ke APP IPOTGO dan mulai berinvestasi saham.

2. BNI Sekuritas

Langkah-langkah cara investasi saham secara online dengan BNI Sekuraitas adalah:

– Masuk ke halaman bnisekuritas.co.id

– Klik kolom akun

– Klik Daftar online dan

– Lengkapi pertanyaan data diri Anda. Dalam hal ini ada tiga jenis pertanyaan yaitu informasi dasar, informasi tambahan dan kuesioner.

– Selanjutnya tap Tunggu email dari BNI.

– Tanda tangani dokumen yang dikirim melalui email dan kirimkan lagi.

– Jika permintaan disetujui, Anda akan menerima pengguna dan kata sandi untuk melakukan transaksi.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ingat ketika Anda mulai berinvestasi di saham.

Pilih saham dengan biaya kecil

Sebelum mulai berinvestasi, setiap calon investor wajib membuka rekening efek di perusahaan efek pilihannya. Kemudian, mereka akan diminta untuk mengisi saldo rekening efek yang nantinya akan digunakan untuk membeli saham tersebut.

Dengan rekening saham tersebut, perusahaan saham akan meraup keuntungan dari setiap transaksi saham yang dilakukan investornya.

Biasanya sekuritas mengalokasikan sekitar 0,15% – 0,19% untuk pembelian, dan 0,20% – 0,29% untuk penjualan. Oleh karena itu, pilihlah perusahaan sekuritas sesuai kemampuan Anda.

Investasi saham dengan modal kecil

Modal yang dibutuhkan untuk membeli saham tergantung pada beberapa faktor, antara lain harga saham perusahaan target, jumlah saham yang akan dibeli, dan biaya transaksi efek.

Untuk mengurangi kerugian yang besar, sebaiknya investor pemula mulai berinvestasi saham dengan modal kecil terlebih dahulu. Selain mengurangi risiko kerugian, berinvestasi dengan modal kecil juga dimaksudkan sebagai proses pembelajaran.

Dengan modal kecil, investor pemula bisa belajar beradaptasi dengan pasar modal dan menganalisa pergerakan saham tanpa takut rugi besar.

BACA JUGA :   Mengelola Uang dan Investasi Buruh Gaji UMR, berikut caranya

Jika Anda merasa sudah memiliki pemahaman yang cukup, Anda bisa mulai menambah modal penyertaan modal sedikit demi sedikit. Perhitungan Laba Rugi Transaksi Saham Di dunia pasar modal, ada banyak perusahaan yang menjual saham per saham hanya dengan Rp 50.

Artinya, jika Anda membeli 1 kontrak (100 saham), Anda hanya perlu mengeluarkan Rp 5.000. Namun, ada juga saham Rp 3.000.000 per saham per lot. Bagi investor pemula disarankan membeli saham murah atau sesuai kapasitas.

Jangan memaksakan diri untuk membeli saham mahal demi mengejar keuntungan besar. Terapkan prinsip profit 1% dari uang yang Anda keluarkan untuk membeli saham.

Misalnya, uang yang Anda keluarkan untuk membeli saham adalah Rp.3000000, untuk keuntungan 1% adalah Rp. 30.000. Jika Anda bisa mendapatkan keuntungan hingga 10% setiap kali harga saham naik, Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 300.000.

Pilih saham perusahaan yang kredibel

Bingung memilih saham perusahaan, jangan khawatir, Anda bisa memilih saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung dalam indeks LQ45 atau IDX30.

Perusahaan yang terdaftar dijamin dan memiliki latar belakang yang baik. Untuk mengurangi risiko kehilangan modal, pilihlah perusahaan yang dikenal masyarakat, produk yang laris di pasaran, manajemen yang transparan, dan utang yang lebih sedikit.

Selain memilih saham perusahaan yang terdaftar di BEI, sebelum memulai transaksi, ada baiknya untuk membaca dengan seksama portofolio perusahaan yang akan dipilih dengan mempertimbangkan reputasi perusahaan dan pemiliknya, volatilitas saham, kesehatan laporan keuangan dan fundamental.

Perhatikan fluktuasi saham

Perlu dicatat bahwa harga saham setiap perusahaan berfluktuasi atau bergerak naik turun setiap saat, bahkan dalam hitungan detik.

Semakin tinggi permintaan, semakin tinggi harga saham, dan sebaliknya. Untuk mengurangi risiko penurunan harga saham secara tiba-tiba, sebaiknya hindari saham yang tercatat dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) atau saham dengan volatilitas harga yang tidak normal.

Anda bisa mengecek saham-saham yang terdaftar di UMA di situs resmi BEI. Selamat berinvestasi!