Industri kosmetik Menerapkan Prokes – Pemerintah bertekad memajukan kinerja sektor industri di tengah pandemi agar tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, selain mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing di sektor industri, Industri kosmetik menerapkan prokes secara ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Pada triwulan II tahun 2021, industri manufaktur menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi kinerja ekonomi, dengan kontribusinya mencapai 1,35%.
Sektor manufaktur juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,91% meski sempat tertekan oleh pandemi Covid-19.
“Dalam kebijakan pemerintah agar industri dapat berfungsi dengan baik di masa pandemi saat ini adalah dengan memberikan Izin Mobilitas dan Izin Usaha Industri (IOMKI),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Menperin menegaskan pihaknya aktif mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021 tentang IOMKI selama masa darurat kesehatan masyarakat Covid-19.
“Dalam SE Menteri Perindustrian 3/2021 ada kewajiban pelaporan yang lebih efektif,” ujarnya mengutip Humas Kemenperin.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa perusahaan dengan IOMKI wajib menyampaikan laporan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri dua kali seminggu, pada hari Selasa dan Jumat, secara elektronik melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional atau SIINAs.
“Sektor industri yang masuk dalam kategori kritis dan esensial dapat beroperasi dengan menerapkan prosedur kesehatan di pabriknya sendiri, dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Kementerian Perindustrian secara berkala,” kata Agus.
Pada Rabu (10/8), Menteri Perindustrian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiqin mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bensar Pengitan meninjau keberlanjutan produksi industri lokal di tengah pandemi dan memantau pelaksanaan protokol kesehatan.
Industri yang dikunjungi Menteri Kabinet Indonesia maju adalah PT Paragon Technology and Innovation, produsen kosmetik dengan Rose sebagai salah satu merek terkenal.
“Dalam penyampaikan apresiasi kepada PT Paragon Technology and Innovation, sebagai salah satu industri penting yang telah menjalankan operasinya dengan sangat baik sesuai laporan IOMKI yang disampaikan kepada Kementerian Perindustrian.
Selain itu, Menperin juga menyampaikan apresiasi kepada PT Paragon Technology Indonesia atas inovasi dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
“Ini salah satu Industri kosmetik milik anak negeri yang 100% PMDN, dan bisa dikatakan sebagai pionir dalam bidang kosmetik halal di Indonesia. Kami berharap ini akan menginspirasi perusahaan lain untuk membuat produk serupa.
Menperin menyatakan bahwa industri kesehatan merupakan sektor industri yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan gaya hidup masyarakat.
“Karena pada triwulan II tahun 2021, sektor industri kimia, farmasi, dan medis tradisional dapat tumbuh cemerlang sebesar 9,15% di tengah pandemi,” ujarnya.
Oleh karena itu, PT Paragon Technology and Innovation merupakan salah satu potensi industri kosmetik dalam negeri yang mampu bersaing di kancah global. Perusahaan dengan kapasitas produksi 7.700 ton per tahun ini telah merambah pasar ekspor.
“Potensi pasar global produk kosmetik akan mencapai 569 miliar dollar AS. Kini pabrik ini telah berhasil memasuki pasar ekspor ke Malaysia, Timur Tengah, dll.
Pada 2020, perseroan mengekspor produk kosmetik dan perawatan wajah dengan merek Warda. senilai Rp 22,9 miliar. Bahasa Indonesia”.
Menperin berharap PT Paragon Technology and Innovation terus berinovasi sehingga dapat memanfaatkan PP Nomor 45 Tahun 2019 memberikan insentif kredit pajak yang sangat baik untuk 200% pelatihan vokasi dan 300% inovasi.
“Dengan harapkan melalui fasilitas stimulus keuangan ini, semakin banyak industri kosmetik yang berinovasi baik kosmetik maupun bahan baku sehingga semakin terdiversifikasi dan pada akhirnya mengurangi ketergantungan impor kosmetik dan bahan baku serta meningkatkan daya saing,” ujarnya. .
CEO Paragon Group Harman Subakat mengatakan upaya Paragon bersifat komprehensif agar Paragon (karyawan), masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia secara luas tetap waspada dan pulih dari dampak pandemi.
Berbagai upaya telah dilakukan perusahaan untuk pencegahan Covid-19, antara lain dengan menyesuaikan pola kerja, memodifikasi infrastruktur untuk menjaga protokol kesehatan, sistem pengujian dan penelusuran rutin, serta memfasilitasi dan mendorong masyarakat Paragonia dan keluarganya untuk mendapatkan vaksinasi.
Selain itu, Paragon terus membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19 melalui program Corporate Social Responsibility perusahaan.
Sejak wabah masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 hingga saat ini, Paragon telah mendistribusikan alat kesehatan, alat pelindung diri dan tabung oksigen ke ratusan rumah sakit di Indonesia, mendukung tempat penampungan isolasi mandiri, mendukung pusat vaksinasi, dan mendukung ketahanan kesehatan mental bagi tenaga kesehatan.