Harga Pertamax dan PPN Naik, PKS Nilai Kado Pahit bagi Rakyat

Harga Pertamax dan PPN Naik, PKS Nilai Kado Pahit bagi Rakyat

SocialBerita.com – Banyak pihak juga menyoroti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN).

Sementara itu, pemerintah resmi menaikkan harga Pertamax dari 12.500 menjadi Rp 13.000 per liter per Jumat, 4 April 2022.

Harga Pertamax naik sebesar Rp 3.500 hingga Rp 3.600 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter.

“Baca Juga : BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu Disalurkan Mulai April

Pemerintah juga menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% pada Jumat, 1 April 2022.

Terkait kenaikan tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Arif Wibowo mengatakan kenaikan harga Pertamax tidak perlu dibahas.

Sebab, menurut dia, masyarakat yang menggunakan Pertamax berasal dari kalangan atas dan menengah.

Kalau soal Pertamax, saya kira kita semua tahu bahwa masyarakat yang mengonsumsi Pertamax adalah kalangan menengah ke atas, tapi akan ada dampaknya juga.

Aref berbicara di YouTube, TV, dan Minggu (3 April 2022).

BACA JUGA :   Lowongan Kerja Pertamina Di Buka

Arif juga menilai kenaikan harga Pertamax dan PPN menjadi pertimbangan pemerintah.

Apalagi, kondisi ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih akibat pandemi COVID-19.

Tentu saja, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan seperti itu. Saya kira situasi ekonomi kita yang sedang dilanda wabah, belum sepenuhnya pulih.

Terutama menyangkut kepentingan rakyat kecil menyangkut daya beli masyarakat kita. Jadi partai sudah diserahkan ke MPR, dan pemerintah khususnya Idul Fitri” ujarnya.

Sementara itu, Mardani Ali Serra, Direktur Utama DPP PKS, juga menegaskan harga Pertamax dan PPN sudah naik hingga 11%.

“Baca Juga : Lowongan Kerja Pertamina Di Buka

Menurut Mardani, kenaikan tersebut merupakan kabar buruk bagi masyarakat.

Kalau dipikir-pikir, karena kalangan bawah juga menggunakan Pertamax di berbagai tempat.

Pertama tentu kabar baik bagi masyarakat, tapi karena sebenarnya tidak ada jaringan SPBU, Pertamax sendiri dikonsumsi oleh kalangan bawah di beberapa daerah, sehingga Pertamax sering tersedia, sehingga terus menjangkau kalangan bawah. “jelas Mardani dalam tayangan YouTube, Minggu (3/4/2022).

BACA JUGA :   Kuota Kartu Prakerja Gelombang 20! ada 800.000

Untuk itu, kami mendesak pemerintah segera mengidentifikasi akar penyebab kenaikan harga Pertamax dan kenaikan pajak pertambahan nilai untuk mempengaruhi kenaikan barang lainnya.

Tapi saya ingin tegaskan bahwa ini benar-benar hadiah yang pahit-manis. Kalau lihat PPN naik, Pertamax naik, minyak goreng turun dan akarnya akan selalu ada.

Pemerintah harus segera mencari solusi atas masalah peningkatan kebutuhan pokok,” ujarnya.

Bahkan, menurut Mardani, kenaikan harga tersebut juga mempengaruhi produktivitas nasional dan ketahanan keluarga.

Karena banyak orang tua di masyarakat bawah yang membuang waktu untuk membeli minyak goreng dan solar.

Ada pepatah di masyarakat bawah bahwa ibu harus mengantri untuk membeli minyak goreng, ayah harus mengantri karena tidak memiliki solar, dan banyak ayah dan ibu yang membuang waktu.”

Tentu ini menurunkan produktivitas negara dan ketahanan keluarga. Ini bukan perkara mudah, apalagi kita memasuki bulan Ramadhan, di mana seluruh umat Islam harus bisa fokus beribadah,” ujarnya.

BACA JUGA :   Fakta Fakta Dokter Lois Owien, Kini Telah Ditangkap

Eric Thohir minta maaf atas kenaikan harga Pertamax

Sebelumnya diberitakan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax resmi naik menjadi Rp12.500-13.000 per liter pada Jumat, 4 Januari 2022.

Sebelumnya, harga Pertamax Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter, artinya kini harga tersebut naik sebesar Rp 3.500 hingga Rp 3.600 per liter.

Menteri BUMN Eric Thohir juga membenarkan kenaikan harga Pertamax.

Dia mengatakan, kenaikan harga Pertamax akibat kenaikan harga minyak mentah internasional mencapai US$100 per barel.

Eric juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kenaikan harga Pertamax.

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan subsidi Pertalite jika Pertamax tidak disubsidi.

Dalam pidato publik pada Kamis (31 Maret 2022) Eric Thohir mengutip Youtube tvOne mengatakan “Maaf jika Anda di Pertamax.

Menurut Eric, kenaikan ini juga karena Pertamax bukan produk BBM bersubsidi.

Namun, Eric menegaskan pemerintah akan tetap memberikan subsidi untuk bensin ringan.

Dia mengatakan pemerintah menyediakan puluhan triliun dolar bantuan setiap tahun.