DAFTAR ISI
Mengatasi kutu air di tangan – Tak hanya di kaki, kutu air juga bisa muncul di area tubuh lainnya, antara lain wajah, kulit kepala, tubuh, dan tangan.
Untuk kutu air pada tangan, pengobatannya tidak jauh berbeda dengan pengobatan kutu air pada bagian tubuh lainnya.
Kutu air bisa muncul di tangan akibat infeksi jamur kulit. Biasanya infeksi ini bisa mencapai area tangan, setelah Anda secara tidak sengaja menyentuh area tubuh lain yang juga terinfeksi jamur ini, seperti kaki atau selangkangan.
Kondisi ini tidak hanya ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya, tetapi juga dapat ditularkan dari hewan, atau dari benda-benda di sekitarnya, seperti tanah.
Dalam keadaan normal, jamur ini tidak mudah menginfeksi kulit. Namun, ketika permukaan kulit rusak, seperti luka terbuka, jamur dapat menginfeksi permukaan dengan lebih mudah.
Ada beberapa kondisi yang dianggap sebagai faktor munculnya kutu air di tangan, antara lain:
– Ada bagian tubuh lain yang terinfeksi jamur
– Menyentuh kulit orang lain terifeksi jamur selama beraktivitas atau hubungan seksual
– Kamar mandi di pemandian umum
– Keringat berlebihan atau penyakit kulit tertentu
– Sering menangani hewan peliharaan dan ternak
– Kontak tanah tanpa sarung tangan
Cara mengatasi kutu air di tangan tidak jauh berbeda dengan kebanyakan kasus infeksi jamur. Penggunaan krim antijamur masih menjadi pilihan utama. Berikut krim antijamur yang bisa Anda beli tanpa resep dari apotek.
Clotrimazole
Clotrimazole adalah obat kutu air yang dijual bebas yang dapat Anda beli di apotek tanpa resep dokter.
Cukup dengan mengaplikasikannya dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, selama beberapa minggu, Anda bisa mengatasi kutu air di tangan. Gunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Terbinafin
Terbinafine bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk. Untuk mengatasi kutu air di tangan digunakan terbinafine dalam bentuk krim.
Oleskan terbinafine 1-2 kali sehari pada kulit yang terkena kutu air. Cukup oleskan lapisan tipis, jangan berlebihan atau kurang dari aturan penggunaan yang disarankan.
Cuci tangan setelah menggunakan obat ini, kecuali bagian tangan yang terkena kutu air. Jika kondisi Anda tidak membaik setelah 2-4 minggu, segera hubungi dokter.
Mikonazol
Miconazole biasanya digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, termasuk kutu air di tangan. Sebelum mengaplikasikan, pastikan kulit tangan Anda bersih dan kering.
Krim ini umumnya perlu dioleskan sekali atau dua kali sehari selama 2-4 minggu. Jangan menambah atau mengurangi dosis dari dosis yang dianjurkan. Selain penggunaannya, belum terbukti mempercepat penyembuhan kutu air di tangan.
Selain itu, juga tidak disarankan untuk menutupi area kulit yang terkena kutu air, kecuali disarankan oleh dokter.
Tetap gunakan obat ini sesuai anjuran, dan jangan berhenti meski kondisinya membaik, hingga kutu air bisa hilang sama sekali.
Ketoconazole
Jika Anda menggunakan ketoconazole untuk mengobati kutu air di tangan, caranya tidak jauh berbeda dengan obat-obatan sebelumnya.
Terapkan obat ini 1-2 kali sehari, selama beberapa minggu, sesuai dengan petunjuk pada paket.
Menerapkan terlalu banyak obat ini tidak akan mempercepat pemulihan, melainkan meningkatkan risiko efek samping.
Menghentikan pengobatan dengan obat ini lebih awal meningkatkan kemungkinan infeksi jamur akan kambuh.
Jika kutu air di tangan tidak hilang dalam sebulan, dokter mungkin akan meresepkan obat lain yang lebih spesifik.
Pada kasus yang parah, selain pemberian krim antijamur, rekomendasi minum obat juga bisa menjadi pilihan dokter.
Setelah berhasil mengatasi kutu air di tangan Anda, tentunya Anda juga perlu mengetahui cara pencegahannya, agar infeksi jamur ini tidak muncul lagi.
Penting juga untuk menjaga kebersihan tangan dan memastikan tangan selalu dalam keadaan kering dan tidak terlalu basah.
Disarankan juga untuk tidak menyentuh atau menggaruk bagian tubuh lain yang terinfeksi jamur.
Selain itu, Anda juga harus menggunakan sarung tangan sekali pakai saat merawat kulit yang terinfeksi jamur. Selanjutnya, penting juga untuk menghindari kontak kulit dengan orang lain yang terinfeksi.